Posted in:
By girl_miya 1 komentar

Pemasangan Kateterisasi Pada Pasien Dengan Gangguan Eliminasi Urin

LEMBAR ANALISA PRASAT

I. Prasat yang dilakukan (sesuai dengan teori) :

Pemasangan kateter (wanita)

A. Kateter (pengertian) : Pipa untuk memasukan atau mengeluarkan cairan, terutama dari bahan karet atau plastik.

- Kateterisasi kandung kemih adalah : Dimasukanya kateter melalui uretra kedalam kandung kemih untuk mengeluarkan urin.

- Kateter adalah peralatan bedah yang berbentuk dan lentur yang digunakan untuk mengeluarkan atau memasukan cairan (kamus derland 1998, igt)

- Kateterisasi adalah pemasangan slang kateter melalui uretra kedalam kandung kemih. Seperti juga mengalirkan urin, kateterisasi dapat digunakan selama pembedahan untuk mempertahankan kandung kemih kosong. Ada dua jenis kateter.

- Kateter lulur digunakan untuk mengeluarkan isi kandung kemih selama beberapa menit. Kateter foley atau menetap tetap dipasang dan terus menerus mengeluarkan urin.

- Kateterisasi kandung kemih yaitu memasukan selang karet/plastik melaluli uretra (kandung kemih). Kateter memungkinkan aliran kontinu urine pada klien yang tidak mampu mengontrol perkemihan atau pada mereka yang mengalami obstruksi aliran perkemihan. Pada klien wanita letak uretra berdekatan dengan anus, sehingga resiko terhadap infeksi selalu besar dan pembersihanya perineum secara menyeluruh sebelum pemasangan kateter adalah hal yang penting.

B. Tujuan pemasangan kateter

- Menghilangkan distensi kandung kemih

- Pengosongan kandung kemih secara lengkap

- Penatalaksanaan kandung kemih inkompeten

- Mendapatkan urin steril

C. Indikasi pemasangan kateter urine untuk diagnosis adalah sebagai berikut :

- Untuk mengambil sample urine guna pemeriksaan kultur mikrobiologi dengan menghindari kontaminasi.

- Pengukuran residual urine dengan cara, melakukan regular kateterisasi pada klien segera setelah mengakhiri miksinya dan kemudian diukur jumlah urine yang keluar.

- Untuk pemeriksaan cystografi, kontras dimasukan dalam kandung kemih melalui kateter.

D. Persiapan alat

1. Bak intrumen berisi : (pinset anatomi, duk, kassa, kateter sesuai ukuran, sarung tangan steril dua pasang)

2. Desinfektan dalam tempatnya

3. Spuit 20 cc

4. Pelumas

5. Urin bag

6. Plester dan gunting

7. Selimut mandi

8. Perlak dan pengalas

9. Bak berisi air hangat, sabun, handuk

10. Bengkok

11. Pispot

E. Tahap-tahap tindakan

a. Tahap Pra Interaksi

1) Melakukan verifikasi program terapi

2) Mencuci tangan

3) Membawa alat didekat pasien dengan benar

b. Tahap Orientasi

1) Memberikan salam dan menyapa nama pasien

2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga /klien

3) Meanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

c. Tahap kerja

1) Membaca bismilah

2) Memasang sampiran/ menjaga privacy, mengganti

3) Menyiapkan pasien dengan posisi dorcal recumbent dan melepaskan pakaian bawah

4) Memasang perlak, pengawas

5) Memasang pispo dibawah bokong pasien, kemudian tanyakan pada pasien sudah nyaman apa belum

6) Memakai sarung tangan kiri

7) Membersihkan area perineal dengan air hangat, sabun air hangat

8) Membersihkan vulva dengan air hangat (menggunakan kapas sublimat sekali pakai). Memakai sarung tangan kanan. Membersihkan vulva dari labia mayora kiri, labia mayora kanan, labia minora kiri, labia minora kanan , vestibulum, perineum. Arah dari atas kebawah dengan kapas basah (1 kapas 1 kali usap)

9) Mengganti sarung tangan steril, memasang duk steril

10) Menyambung kateter dengan urin bag

11) Member pelumas 2,5-5 Cm

12) Memasukan kateter sampau urin keluar dan masukan 5-7,5 cm

13) Mengisi balon dengan aquadest sesui dengan ukuran

14) Melepas duk

15) Memfiksasi kateter kearah paha, melepas pengalas,dan sarung tangan

16) Mengganti selimut yang pertama

d. Tahap terminasi

1) Melakukan evaluasi tindakan

2) Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien

3) Membereskan alat-alat

4) Mencuci tangan

5) Mencatat kegiatan dalam lembat catatan keperawatan

II. Prasat yang digunakan diruangan : ( Pemasangan kateter wanita )

A. Persiapan alat : Bak instrument berisi (kassa, kateter sesuai ukuran),pelumas, urine bag, bengkok.

B. Tahap-tahap tindakan :

a. Tahap Pra Interaksi

1) Melakuka verifikasi program terapi

2) Mencuci tangan

3) Membawa alat didekat pasien dengan benar

b. Tahap orientasi

1) Member salam dan menyapa nama pasien

2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien

3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C. Tahap kerja

1) Membaca

2) Menutup pintu/ menjaga privacy

3) Menyiapkan pasien dengan posisi (0) dan melepaskan pakaian bawah

4) Memakai sarung tangan

5) Menyambung kateter dengan urin bag

6) Member pelumas 2,5-5 cm

7) Memasukan kateter sampai urin keluar dan memasukan 5-7,5 cm

8) Mengisi balon dengan aquadest sesuai dengan ukuran

9) Menarik kateter untuk memastikan apakah sudah masuk kandung kemih apa belum

D. Tahap terminasi

1) Melakukan evakuasi tindakan

2) Berpamitan dengan klien

3) Membereskan alat-alat

4) Mencuci tangan

5) Mencatat kegiatan dalam lembar keperawatan

III. Hasil analisa yang ditunjukan

a. Kesenjangan antara teori (SOP) dengan realita diruangan sangat berbedasekali hal ini dikarenakan fasilitas medis yang kurang memadai karena berada di kelas 3 dan kebanyakan pasien JAMKESMAS. Reailta diruangan kalau akan melakukan dindakan tidak sesuai SOP karena memerlukan waktu yang lebih lama, misalnya memperkenalkan diri perawat.

b. Faktor penyebab kesenjangan

- Fasilitas yang kurang memadai

- Kurang memperhatikan resiko yang akan terjadi

- Kurang memahami pentingnya tindakan sesuai SOP

- Tidak mau menggunakan waktu lama dengan pasien

c. Solusi terkini

- Kita leih memperhatikan akibat jika tidak memakai SOP

- Meningkatkan komunikasi terapeutik agar klien merasa lebih dekat dengan kita

- Menambahkan dan melengkapi alat-alat yang sekiranya masih kurang atau belum ada

d. Keuntungan Melakukan Prasat sesuai SOP dan Tidak Sesuai SOP

- Sesuai SOP : - Terjaga keseterilan alatnya

- Membuat pasien lebih nyaman dan merasa dihargai

- Terjaga privacy pasien

- Tidak sesuai SOP : - Alat-alat yang digunakan tidak terlalu banyak

- Tidak membingungkan pasien

- Tidak terlalu banyak menghabiskan waktu / hemat waktu

e. Kerugian melakukan prasat yang tidak sesuai dengan SOP dan sesuai SOP

- Tidak sesuai SOP : - kurang terjaga keseterilan alatnya

- Pasien merasa kurang dihargai dan kurang puas dengan pelayanan yang diberikan

- Privacynya tidak terjaga

- Sesuai SOP : - terlalu banyak menghabiskan waktu

- Membuat pasien merasa jenuh karena terlalu berbelit-belit

- Memperumit tindakan karena terlalu banyak alat

Daftar Pustaka

http://athearobiansyah.blogspot.com

http://nursingbergin.com

Pedoman perawatan / alih bahasa, Monica Ester; editor edisi bahasa Indonesia, Esty Wahyuningsih, Nike Budhi Subekti, Jakarta /; EE, 2005

Potter, Perry.2000.Keterampilan dan prosedur dasar edisi 3. Jakarta : E6C

One Response so far.

  1. Anonim says:

    Play live casino games online - Shootercasino.com
    Try deccasino over 120 online casinos that offer you the best 제왕 카지노 games - Live หารายได้เสริม Casino. Play for real money with our top casino games!

Leave a Reply